Blogger Templates

Rabu, 03 Agustus 2011

Obat oksitosin

SYNTOCINON
Cara Kerja
(FARMAKOKINETIK)
Bila diberikan melalui injeksi IV atau IM sebagai pencegahan atau pengobatan terhadap HPP, Syntocinon bereaksi cepat dengan masa laten kurang dari 1 menit untuk injeksi IV, dan 2-4 menit untuk injeksi IM.
Respon Oksitosik berlangsung selama 30-60 menit setelah pemberian melalui IM, proses ini akan lebih singkat dengan Injeksi IV.
Bila Syntocinon di berikan dengan infus IV secara terus-menerus dengan dosis yang tepat untuk induksi atau perangsang persalinan, reaksi uterus timbul secara bertahap dan biasa nya mencapai keadaan yang tetap dalam 20-40 menit.
Kadar Oksitosin dalam plasma sebanding dengan yang terukur selama kala pertama persalinan spontan.
Bila infus di hentikan atau kecepatan infus di kurangi banyak misalnya dalam kasus stimulasi yang berlebihan kegiatan uterus turun dengan cepat, tetapi berlangsung terus sampai pada kadar lebih rendah yang memadai.
KONTRA INDIKASI
(HIPERSENSITIVITAS PADA OBAT)
Kontraksi uterus yang hipertonik, keadaan gawat janin pada kelahiran belum saatnya. Keadaan di mana untuk alasan keselamatan janin atau si ibu, persalinan spontan tidak di anjurkan dan atau kelahiran melalui vagina merupakan kontraindikasi misalnya :
Disproporsi sefalopelvik yang nyata
malpresentasi janin
plasenta previa
abrupsi plasenta
grand multipariti
riwayat bedah besar rahim termasuk bedah caesar
toksemia berat
gangguan kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) berat.
EFEK SAMPING OBAT (ESO)
Bila oksitosin di pergunakan dengan infus IV untuk induksi atau perangsangan persalinan, pemberian pada dosis yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan perangsangan yanng berlebihan pada uterus yang akan mengakibatkan keadaan gawat janin, asfiksia dan kematian atau kecenderungan Hipertonisitas, kontraksi tetanik atau pecah nya uterus.
Intoksitasi air sehubungan dengan hiponatrenia maternal dan neonatal di laporkan terjadi pada kasus kasus di mana oksitosin dosis tinggi di berikan bersama2 dengan cairan bebas elektrolit dalam jumlah besar dan di berikan dalam jangka waktu yang lama.
Injeksi cepat Oksitosin melalui bolus IV pada dosis sejumlah IU dapat mengakibatkan hipotensi akut yang di ikuti wajah memerah dan takikardi refleks.
Pada keadaan salah cara pemberian, oksitosin kadang dapat menyebabkan mual, muntah, atau aritmia jantung. Pada kasus kasus yang jarang, di laporkan terjadi ruam pada kulit dan reaksi anafilaksis berkaitan dengan dispnue, hipootensi atau shock
Syarat Pemberian
Untuk infus tetes, di anjurkan untuk menambahkan Syntocinon 5 IU pada 500 ml RL. Kecepatan infus awal haruslah 1-4mU/menit ( 2-8 tetes/menit). Kecepatan ini secara bertahap di tingkatkan pada interval yang tidak lebih singkat dari 20menit, sampai pola kontraksi yang sama dengan persalinan normal tercapai. Pada kehamilan yang sudah hampir waktu, hal ini bisa tercapai dengan infus yang kurang dari 10mU/menit atau 20 tetes/menit, dan kecepatan yang maksimum yang dianjurkan adalah 20mU/menit (40 tetes/menit).
Bila uterus kurang sensitif terhadap Oksitosin, dianjurkan menggunakan larutan syntocinon yang lebih pekat misalnya 10 IU dalam 500 ml RL.
Frekuensi, kekuatan dan lamanya kontraksi serta denyut jantung janin harus di awasi dengan seksama selama pemberian infus. Pada saat tingkat kegiatan uterus yang tepat tercapai, kecepatan pemberian infus dapat di kurangi pada kejadian hiperaktivitas uterus dan atau dalam keadaan gawat janin, pemberian infus harus segera dihentikan.
Pada wanita yang akan atau sudah saatnya melahirkan,kontraksi teratur tidak tercapai setelah pemberian infus setelah infus syntocinon dianjurkan agar usaha untuk merangsang persalinan
dihentikan usaha ini dapat diulangi pada keesokan harinya dimulai kembali pada kecepatan 1-4 mU/menit.
Jiga gagal diulangi esok harinya,
DOSIS OBAT
DOSIS
Induksi persalinan melalui infus IV : 1 u/100 mL, kecepatan : 5-40 tetes/menit.
Kala 3 persalinan : 5-10 iu secara intramuskular (IM) atau 5 iu secara IV lambat.
Pembelahan pada operasi caesar : 5 iu intramuskular setelah melahirkan.
Tindakan Bila Terjadi Keracunan Obat
Infus harus segera dihentikan dan segera beri oksigen.
Bila terjadi intoksikasi air sangat perlu utk tidak memberikan cairan.
Meningkatkan diuresis.
Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit.
Mengendalikan kejang yg kadang bisa terjadi dengan pemberian Diazepam.

1 komentar: