Blogger Templates

Rabu, 03 Agustus 2011

Deteksi Dini Komplikasi Persalinan Kala III

Deteksi Dini Komplikasi Persalinan Kala III
Kelompok 6:
Maya Latifah OS
Mega Febriana A
Nani Sulastini
Ni Nyoman Kartika
Tujuan deteksi dini persalinan kala III
Untuk megetahui kelainan atau komplikasi yang bisa terjadi pada persalinan kala III secara dini/segera sehingga dapat di tangani dengan baik.
Mencegah terjadinya Retensio Plasenta dan Inversio Uteri
Persalinan Kala III
Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dgn lahirnya plasenta dan selaput ketuban
FISIOLOGI KALA TIGA PERSALINAN
Pada kala tiga persalinan, otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba2 setelah lahirnya bayi
Penyusutan & berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta
Tanda2 lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal2 dibawah ini:
* Perubahan bentuk dan tinggi fundus
* Tali pusat memanjang
* Semburan darah tiba2

RETENSIO PLASENTA
PENGERTIAN
Retensio plasenta adalah plasenta yang belum lahir setengah jam setelah bayi lahir (Wiknjosastro, 1999).
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. (Abdul Bari S, 2001:178)

Penyebab

kontraksi yang kurang kuat
Plasenta sukar terlepas karena : plasenta adhesiva dll.


Lanjutan…..

Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh terlalu melekat lebih dalam

Plasenta adhesive, yang melekat pada desidua endometrium lebih dalam. Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta.
Plasenta akreta, implantasi jonjot khorion memasuki sebagian miometriun
Plasenta inkreta, implantasi menembus hingga miometrium
Plasenta perkreta, menembus sampai serosa atau peritoneum dinding rahim

KRITERIA DIAGNOSIS RETENSIO PLASENTA
Plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir
Uterus tdk berkontraksi dengan baik, kadang disertai putusnya tali pusat akibat traksi yang berlebihan
Perdarahan segera dari jalan lahir, tetapi kadang ada yang tanpa disertai perdarahan

INVERSIO UTERI

Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri.

Pembagian inversio uteri :
1. Inversio uteri ringan : fundus uteri terbalik menonjol ke dalam kavum uteri, namun belum keluar dari ruang rongga rahim. 2. Inversio uteri sedang : terbalik dan sudah masuk ke dalam vagina. 3. Inversio uteri berat : uterus dan vagina semuanya terbalik dan sebagian sudah keluar vagina.
Penyebab inversio uteri :
Spontan : grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan intra abdominal yang tinggi (mengejan dan batuk).
Tindakan : cara Crade yang berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta yang dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim.
Diagnosis dan gejala klinis inversio uteri :
Dijumpai pada kala III atau post partum dengan gejala nyeri yang hebat, perdarahan yang banyak sampai syok. Apalagi bila plasenta masih melekat dan sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat terjadi strangulasi dan nekrosis.
Pemeriksaan dalam :
Bila masih inkomplit maka pada daerah simfisis uterus teraba fundus uteri cekung ke dalam.
Bila komplit, di atas simfisis uterus teraba kosong dan dalam vagina teraba tumor lunak. Kavum uteri sudah tidak ada (terbalik).
Terima kasih………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar