Blogger Templates

Rabu, 03 Agustus 2011

Askeb Pada mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa
Definisi
Mola hidatidosa (hamil anggur) adalah kelainan di dalam
kehamilan dimana jaringan plasenta (ari-ari) berkembang
dan membelah terus menerus dalam jumlah yang
berlebihan. Mola dapat mengandung janin (mola parsial)
atau tidak terdapat janin di dalamnya (mola komplit).
Pada kebanyakan kasus, mola tidak berkembang menjadi
keganasan, namun sekitar 2-3 kasus per 1000 wanita, mola
dapat berubah menjadi ganas dan disebut koriokarsinoma.
Kemungkinan terjadinya mola berulang berkisar 1 dari 1000
wanita. Kadar hormon yang dihasilkan oleh mola hidatidosa
lebih tinggi dari kehamilan biasa.
Penyebab
Sejauh ini penyebabnya masih belum diketahui.
Diperkirakan bahwa faktor-faktor sepertigangguan
pada telur, kekurangan gizi pada ibu hamil, dan
kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan
angka kejadian mola. Wanita dengan usia dibawah
20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam
risiko tinggi. Mengkonsumsi makanan rendah
protein, asam folat, dan karoten juga meningkatkan
risiko terjadinya mola.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala kehamilan dini didapatkan pada mola hidatidosa.
Kecurigaaan biasanya terjadi pada minggu ke 14 - 16 dimana ukuran
rahim lebih besar dari kehamilan biasa, pembesaran rahim yang
terkadang diikuti perdarahan, dan bercak berwarna merah darah
beserta keluarnya materi seperti anggur pada pakaian dalam. Tanda dan
gejala serta komplikasi mola :
1. Mual dan muntah yang parah yang menyebabkan 10% pasien masuk RS
2. Pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih besar)
3. Gejala – gejala hipertitoidisme seperti intoleransi panas, gugup, penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan, tangan gemetar dan berkeringat, kulit lembab
4. Gejala – gejala pre-eklampsi seperti pembengkakan pada kaki dan tungkai, peningkatan tekanan darah, proteinuria (terdapat protein pada air seni)
Pemeriksaan Klinis
1. Palpasi abdomen Teraba uterus membesar,tidak teraba
bagian janin,gerakan janin, balotemen.
2. Auskultasi Tidak terdengar denyut jantung janin.
3. Periksa dalam vagina uterus membesar, Bagian bawah
uterus lembut dan tipis, serviks terbuka dapat diketemukan
gelembung Mola Hidatidosa, perdarahan, sering disertai
adanya Kista Teka Lutein Ovarium (KTLO)
4. Pemeriksaan dengan sonde uterus (Acosta Sison), Mola Hidatidosa hanya ada gelembung-gelembung yang lunak tanpa kulit ketuban sonde uterus mudah masuk sampai 10 cm tanpa adanya tahanan.
5. Fungsi melalui dinding perut / omniosentesis / guiffredas test / aspirasi test.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah :
1. Serum ß-hCG untuk memastikan kehamilan dan pemeriksaan ß-hCG serial (diulang pada interval waktu tertentu)
2. Ultrasonografi (USG). Melalui pemeriksaan USG kita dapat melihat adakah janin di dalan kantung gestasi (kantung kehamilan) dan kita dapat mendeteksi gerakan maupun detak jantung janin. Apabila semuanya tidak kita temukan di dalam pemeriksaan USG maka kemungkinan kehamilan ini bukanlah kehamilan yang normal
3. Foto roentgen dada
Tatalaksana
Mola harus dikeluarkan seluruhnya dari dalam rahim yang biasanya dilakukan melalui tindakan dilatasi dan kuretase atau lebih dikenal sebagai kuret. Sebagai alternatif dapat digunakan obat oksitosin atau prostaglandin untuk membuat rahim berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Setelah itu tindakan kuretase tetap harus dilakukan untuk memastikan rahim sudah bersih.
Ibu harus memeriksakan darah dan air seninya secara teratur selama 1 tahun setelah dilakukannya tindakan untuk memastikan hormon hCG kembali normal dan tidak ada pertumbuhan jaringan plasenta lagi. Apabila terapi berhasil dengan baik maka wanita pada umumnya dapat kembali hamil lagi jika mereka menginginkannya. Namun penting untuk diingatkan bahwa sebaiknya wanita dengan mola tidak hamil terlebih dahulu selama 12 bulan pertama.
Prinsip Penatalaksanaan
1. Perbaiki keadaan umum
2. Keluarkan jaringan mola dengan vakum kuretas dilanjutkan dengan kuret tajam. Lakukan kuretas bila tinggi fundus uterus lebih dari 20 minggu sesudah hari ketujuh.
3. Untuk memperbaiki kontraksi, sebumnya berikan uterotonik (20-40 unit oksitosin dalam 250 cc/50 unit oksitosin dalam 500 ml NaCl 0,9%) bila tidak dilakukan vakum kuretase, dapat diambil tindakan histeroktomi.
4. Histeroktomi perlu dipertimbangkan pada wanita yang telah cukup umur dan cukup anak. Batasan yang dipakai ialah umur 35 tahun dengan anak hidup tiga
Lanjutan
5. Terapi proflaksis dengan sitostatik metroteksat atau aktinomisin D pada kasus dengan resiko keganasan tinggi seperti umur tua dan paritas tinggi
6. Pemeriksaan ginekologi, radiologi dan kadar Beta HCG lanjutan untuk deteksi dini keganasan. Terjadinya proses keganasan bisa berlangsung antara 7 hari sampai 3 tahun pasca mola. Yang paling banyak dalam 6 bulan pertama, pemeriksaan kadar Beta HCG tiap minggu sampai kadar menjadi negatif selama 3 minggu lalu tiap bulan selama 6 bulan pemeriksaan foto toraks tiap bulan sampai kadar Beta HCG negatif
Askeb dengan Mola Hidatidosa
Infomed Consent dan Infomed Choice kepada ibu dan keluarga.
Pasien dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal (apabila masih ingin anak) atau tubektomi apabila ingin menghentikan fertilitas.
Melakukan pemantauan setiap 8 mgg selama minimal 1 th pascaevakuasi dengan tes kehamilan dengan urin. Jika tes kehamilan tidak negatif selama 8 mgg atau menjadi positif kembali dalam 1 tahun pertama, rujuk ke pusat kesehatan tersier untuk pemantauan dan penanganan lebih lanjut.
Pencegahan
Karena pengertian dan penyebab dari mola
masih belum diketahui secara pasti maka
kejadian mola hidatidosa sulit untuk dicegah.
Bagaimanapun juga, nutrisi ibu yang baik dapat
menurunkan risiko terjadinya mola.

1 komentar:

  1. MOMBAKERS CASINO HOTEL CASINO - Mapyro
    MOMBAKERS CASINO HOTEL 천안 출장마사지 CASINO - Find 광명 출장샵 all information and best 의정부 출장안마 deals 오산 출장샵 of MOMBAKERS CASINO HOTEL CASINO HOTEL, Las 서귀포 출장안마 Vegas on Mapyro.

    BalasHapus